Budidaya Kepiting Bakau


PENGGEMUKAN KEPITING BAKAU ANGKAT TARAF HIDUP MASYARAKAT
KELURAHAN TEKOLABBUA KAB. PANGKEP

Kabupaten Pangkep dikenal sebagai daerah “tiga dimensi”, wilayah Pangkep meliputi wilayah pegunungan, dataran rendah dan kepulauan yang memiliki karakteristik dan ciri bahari yang merupakan tantangan tersendiri dalam melaksanakan pembangunan. Kawasan Kepulauannya yang terletak di perairan Selat Makasar merupakan wilayah penyebaran terumbu karang dan penting untuk menjadi perhatian bersama dalam pengelolaannya. Kabupaten Pangkep memiliki wilayah pesisir yang cukup luas, butuh perhatian bersama untuk menggalakkan konservasi hutan bakau (Mustam). Penanaman bibit bakau secara massal di Kelurahan Tekolabbua, Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep sudah dimulai pada bulan Oktober 2012. Adapun tujuannya adalah untuk memulihkan wilayah pesisir Pangkep yang sudah kritis akibat konversi lahan bakau menjadi



Areal pertambakan.
Saat ini keberadaan hutan bakau tersebut sudah menunjukkan pertumbuhan yang sangat baik, ditandai dengan mulai banyak masyarakat sekitar menangkap Kepiting Bakau. Keberadaan kepiting bakau itu sendiri sudah banyak mendiami areal hutan bakau. Penangkapan kepiting bakau di Kabupaten Pangkep untuk memenuhi konsumsi lokal Sulawesi Selatan, juga sudah di ekspor ke luar negeri. Dengan tingginya permintaan pasar akan kebutuhan kepiting bakau yang memiliki kualitas daging yang baik, maka usaha penggemukan kepiting bakau sangat menguntungkan. Para pembudidaya tambak kepiting akan meraih keuntungan lebih besar, dengan bermodalkan peralatan sederhana. Baik sebagai usaha utama maupun dengan metode tumpang sari tanpa mengganggu budidaya utama.

Adalah teknik penggemukan kepiting bakau dalam karamba yang dapat mendongkrak pendapatan pembudidaya tambak kepiting bakau saat ini, sebab metodenya yang mudah, murah serta efisien.
P2MKP Sejahtera sudah melakukan pelatihan budidaya (penggemukan) kepiting bakau di Kelurahan Tekolabbua sebanyak 4 angkatan dengan alokasi peserta sebanyak 40 (empat puluh) orang yang berlangsung dari tanggal 20 sd 27 Agustus 2013. Hal ini dilakukan melihat keberadaan masyarakat Kelurahan Tekolabbua yang telah mulai memanfaatkan usaha penggemukan kepiting bakau di dalam karamba menjadi salah satu usaha yang dapat mendongkrak pendapatan keluarga pembudidaya kepiting bakau khususnya, namun mereka belum didukung dengan keterampilan yang memadai.

Dalam pelatihan yang dilakukan oleh P2MKP Sejahtera peggunaan karamba bambu ukuran 1 x 2 meter dan tinggi karamba 30 – 40 cm, didalamnya memiliki bilik  atau ruangan ukuran 40 x 50 cm sebanyak 12 – 15 bilik. Dengan memiliki sebuah karamba yang terbuat dari bilahan bambu kemudian di apungkan di kolam atau tambak selama masa pemeliharaan 2 – 4 minggu akan memberikan impact point lebh dari 100 %. Sementara biaya operasionalnya sangat murah sekali dengan memanfaatkan limbah ikan yang sudah tidak laku di pasar dapat dimanfaatkan kepada budidaya kepiting bakau.


Selanjutnya dalam pelatihan tersebut diberikan juga beberapa materi lainnya yang tak kalah pentingnya guna kelangsungan usaha budidaya (penggemukan) kepiting bakau, yang nantinya akan diterapkan oleh masyarakat pembudidaya. Diantaranya, mempersiapkan lahan, pemilihan bibit, pemeliharaan, Panen dan Pasca Panen, mengenal Jenis Penyakit serta Kewirausahaan. Melalui pelatihan budidaya kepiting bakau yang dilaksanakan oleh P2MKP Sejahtera akan mampu menciptakan sumber daya manusia yang terampil dalam mengelola usaha penggemukan kepiting bakau di kelurahan Tekolabbua secara luas.

Pelaksanaan Pelatihan Budidaya Kepiting Bakau (penggemukan) terlebih dahulu dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perikanan Kaupaten Pangkep bapak Ir. H.M.Natsir Sulaiman, yang dalam sambutannya mengatakan keberadaan populasi kepiting bakau ditunjang dengan lingkungan tempat hidupnya yaitu Hutan bakau. Oleh sebab itu marilah sama-sama kita jaga kelestarian hutan bakau secara maksimal. Selanjutnya, kepala dinas perikanan dan kelauan Kabupaten Pangkep mengharapkan kepada pembudidaya agar menjalankan usahanya dengan tekun dan sabar serta mampu melakukan kolaborasi dengan pihak lain dan juga membangun kerja sama yang baik satu sama lainnya agar usaha penggemukan kepiting bakau boleh berhasil dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Jaga dan lestarikan hutan bakau agar populasi kepiting bakau dapat terjaga dan kehidupan pembudidaya kepiting juga tetap survive.. Semoga....!!!

BACA PELUANG BISNIS KEPITING BAKAU

Sumber: Humas BPPP Aertembaga

1 komentar: